Jumat, 08 November 2013

episode 1

salah satu doaku padaNya adalah.. agar aku dicintai. aku kini mengerti, ternyata memang aku sudah mulai dalam proses dicintai mungkin. aku hanya berfikir tentang bagaimana menerima, padahal,..ketika kita banyak mencintai, maka kita akan banyak dicintai..jadi me- daripada di itu akan membuat hidup jauh lebih berkesan.

suatu pagi di salah satu supermarket dekat tempat tinggalku yang aku akan menghabiskan sarapan pagi disana, suasananya nyaman dan menurutku cukup. Minggu pagi, aku bahkan hampir lupa dengan hari. mataku tertuju pada ibu dan anak perempuannya yang jika aku perkirakan usianya adalah usia belasan, usia-usia remaja. kau tahu, aku sedari tadi melihatinya dengan banyak sekali kalimat dan komentarku disana. dia cantik, wah..dia bahkan tidak melihat sekitarnya karena sibuk mengobrol dan sesekali ia menampakkan wajah kesal manja dan kemudian tertawa tipis manja. aku rasa, ia sangat bahagia. aku akui..aku iri. 

karena terlalu sibuk melihati fikiranku yang mengobrol satu sama lain, aku jadi tak sadar ternyata ada seseorang disampingku yang ketika aku menoleh, kudapati ia sedang melihatiku keheranan. itu terlihat dari kerut keningnya yang berlipat-lipat dan satu alis mata yang berjungkit keatas. lalu aku hanya senyum kemudian buru-buru menghabiskan makananku dan menyeruput kopi hangatku. 

"lagi mikirin apa mbak?" suara itu terdengar sedikit mengejutkan dari seseorang yang harusnya meninggalkan meja makannya karena bertemu dengan orang sepertiku, ditambah lagi dia sudah mendapati keheranan dengan sikapku yang tanpa aku sadari aku ternyata senyum-senyum sendiri.

"eh, ga mikirin apa-apa kok mas" jawabku sambil tersenyum tipis dan menoleh sekilas tanpa melihat wajahnya dan kembali sibuk memutar-mutar cangkir kopi yang sudah mulai dingin.

"sering sarapan disini?"

"setiap hari minggu, tapi kalau hari-hari lain tidak tentu, mas. mas nya?" aku mencoba untuk mengakrabkan diri pada suasana asing itu

"baru kali ini, tempatnya enak, makananya simple. jadi bisa langsung balik ke kantor kalo udah selesai"

"oh.." aku hanya menjawab itu, satu respon dengan satu kata yang membuat suasana hanya dipenuhi dengan lagu itu, lagu yang aku suka dengan lirik yang membahagiakan. aku yakin, aku tidak hanya senyum-senyum sendiri karena mpelihat kemesraan ibu dan anak perempuannya yang cantik, tapi juga karena lagu ini

"saya duluan ya" laki-laki itu akhirnya beranjak dari kursi disebelah kiriku.
"oh, ya" dengan canggung aku membalas pamitnya. wangi parfumnya masih tertinggal di meja kami tadi, wangi yang khas. aku sepertinya belum pernah mencium yang seperti itu tadi.

matahari mulai memanas, aku rasa benar-benar harus pergi dan menulis lagi dikamar itu. kamar yang aku lebih banyak didalamnya, tempat tinggal yang kecil. tapi lumayan nyaman untukku, sekarang saatnya aku membayar tagihan sarapanku
sebelum aku sampai dihadapan kasirnya dan membawa struk bill ku, gadis cantik yang berseragam merah putih dengan motif kotak-kotak itu sudah tersenyum ramah dan merapatkan telapak tangannya saling berhadapan pertanda salam. 

"pagi mbak.." dengan senyum ramah juga aku menyapa dan sejurus kemudian aku menyodorkan uangku

"oh, maaf mbak. bill nya sudah dibayar" eh, aku bingung.

"dibayar sama siapa mbak?"

"sama ibu-ibu yang duduk di depan mbak tadi, yang berdua bersama anaknya"

"oh..wah,..makasih ya mbak"

"sama-sama mbak, selamat datang kembali"

wah..kau tau, aku merasa ibuku sedang melihatiku sedari tadi. aku hanya tersenyum dan kemudian kembali pulang.

to be continued... ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar