*
" paket A ya mbak, seperti biasa" wanita yang ramah ini, tubuhnya langsing, cantik,berseragam merah putih dengan motif kotak-kotak pada bagian bajunya menyiapkan pesanan makan malamku disalah satu supermarket
" oke, thank you"
aku membalasnya dengan senyum lebar.
seperti biasa, mereka memutarkan lagu-lagu romantis yang ringan didengar. aku sudah sangat hafal dengan urutan lagu yang akan diputar. aku menikmatinya, suasananya tidak begitu ramai. hanya ada beberapa orang yang duduk dimeja makan. para remaja berseragam sekolah, pria dewasa yang diperkirakan se usiaku, beberapa wanita dengan dandanan formal layaknya seorang karyawan perusahaan.
"makan disini lagi?" seketika aku menoleh, kudapati pria dengan postur sedang, kulit kuning langsat, tersenyum ramah, seketika otakku memutar-mutar bagian-bagian memorinya yang aku harap aku biosa menemukan wajah itu dengan suara yang kurasa aku mengenalnya.
"kenapa? minggu lalu waktu sarapan..., inget?" wajah itu, wajah yang bersih. harum yang membuatku ingat dengan suatu pagi menyenangkan.
"oh..mas nya. apa kabar?" aku lega, akhirnya aku mengingatnya.
"baik, o ya, saya disini lagi ya. semua meja, sepertinya sedang penuh" dengan santai iya meletakkan makanan dan minumanya di hadapan makananku, kami berbagi meja saat itu, meja yang aku pilih meja untuk berdua yang kursinya saling berhadapan. sedang kulihati sekitar, ternyata benar, semua meja penuh dengan 2, 3. 4, bahkan meja besar sudah penuh. dan aku, hanya aku yang tersisa. aku kemudian berfikir. jiuka aku jadi pria ini. pria berbaju biru muda ini juga, aku akan melakukan hal yang sama.
"o, ya. by the way. kita kebetulan ketemu lagi ya"
"hmm, kalo sekali lagi. mas nya harus kasih saya gelas cantik"
"hahahaha.. bener juga. ok deh, berarti saya harus beli gelas cantik setelah ini kelantai 2"
"bencanda" aku juga terseyum sambil tertawa ringan.
obrolan yang akrab, aku merasa nyaman, kami terus makan dengan santai. dan aku juga masih menikmati lagunya, sesekali aku akan menebak lagu berikutnya, dan pria muda didepanku itu terlihat akrab, dengan hanya senyum dan meng-iya-kan dengan antusias.
ditengah-tengah perbincangan, terdengar suara handphone.
halo, oh. iya. ok. iya sekarang. tunggu disana
wajah itu, terlihat berubah nuansa yang aku tidak kenapa sangat aneh. sejurus kemudian dia terdiam. aku bahkan tidak berani bertanya apa-apa.
"sorry ya, saya duluan"
"oh, iya. ok" aku sedikit kebingungan dengan sikap itu, sikap dingin yang berbeda. aku juga merasa khawatir, di otakku sedikit munafik ingin bertanya-tanya apa yang sedang terjadi memangnya meski aku sibukkan untuk menyuruh otakku diam.
*
akhirnya perasaan bosan yang sedari tadi ku tahan berakhir dengan beranjaknya aku dari tempat duduk itu, harum parfum itu. aku jadi penasaran untuk mencari merk apa. aku kemudian kelantai 2 untuk berjalan-jalan dan berkeliling mencari beberapa barang dan makanan ringan. disudut sana, entah kenapa. aku menemukan gelas-gelas cantik. lagi-lagi teringat pria itu, pria yang duduk dihadapanku tadi. pria yang aku bahkan tidak tahu namanya. aku benar-benar berharap bisa bertemu dengannya lagi.
to be continued..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar