Kamis, 10 November 2011


Gerimisnya kehujanan diluaran..sketsa-sketsa yang sedari tadi aku pandangi tak jengan merayap.
masih belum mengantuk memikirkan enam hal yang sedari tadi masih bergelantungan disayap-sayap malam.

Aku sedang bertanya pada ayahku,
"Mengapa aku dulu sekecil ini?"
ia hanya terdiam menatap ku datar dengan senyumnya yang ringan. masih saja ku tengok jendela-jendela tua di samping kananku.. buram dan parau kedinginan.
 aku tanya lagi pada ayahku, " yah, apa dulu aku suka bermain seperti gerimis-gerimis itu ?"
rasanya cukup puas menonton mereka berceloteh dengan suara yang riuh tapi tidak juga meredam hujan.
sudah lama tak sedingin ini kamarnya, cukup puas untuk menyelimuti hal-hal yang bergelayutan di kelopak mataku sedari tadi..
tapi tetap saja tidak bisa tertidur dengan baik.

aku tertidur disamping ayahku yang sedari tadi menguruti keningku agar tertidur.
tapi tetap saja, aku masih nakal. masih saja menyembunyikan aku yang sebenarnya masih terjaga.
aku menebak-nebak apa yang sebenarnya ayahku fikirkan..
mungkin begini, apakah wajahnya yang tak berekspresi tak mampu membuatku bosan dan lalu tertidur?

aku ingin tidur..terus menguap pada sendi-sendi yang samar dan rabun. aku mencoba untuk bertahan dan akhirnya aku katakan pada ayahku " night dad..hoamph..."

pagi itu aku melihat jendela yang sama, dan ayahku masih dengan pakaian semalam tetap ada didekatku. aku menyapanya " Morning my dad...what the poor meals for today?"
aku bangun dan kemudian beranjak ke dapur untuk membawa semua lapar yang tersisa semalam.
ada sepotong roti di lemari es dan sedikit saus tomat, dimeja ada lempengan daging yang dipanggang hangat..
" humph..so yummy dad " aku tau tu ayahku yang membuatnya..
" ayah, tidak bekerja hari ini? bukankah ini hari rabu? tapi jika ayah malas karena cuaca semalam..juga tidak apa. ayo temani aku saja dirumah, kita masak dan makan bersama"
aku mengambil beberapa tisu dan mencuci tanganku yang terkena bercak kedalam kran pencucian piring, dan ayahku keherannan melihatiku begitu..akhirnya mengikutiku dan ketika aku melihat genangan air di dalamnya ada sketsa ayah yang mulai luntur.
"Oh, no. aku hanya punya 1 fotomu ayah..maafkan aku "

Ssssst......I just want it to be ^_^

Aku iri dengan si mawar merah.tapi aku ingin sekali menjadi anggrek ungu yang cantik itu meski terkadang aku belum dapat melepas karakter bougenvile dari aku yang begini dan kemudian nanti akhirnya menghanyutkanku menjadi sesosok aster putih mekar di musim dingin, tapi..ternyata menjadi kamboja saja sudah cukup!

^_^ Love You all ! Para_potel dan wanita-wanitaku