Kamis, 06 Maret 2014

Gerimis halus di tiang tiang lampu temaram..
ramai disini, rasanya bbegitu melankoli melihati yang terurai dan berjatuhan..

ini masih tentang rindu yang mengiris-iris pinggiran hati sampai hanya gatal otakku memikiirnyya
satu wajah yang enggan puudar sedari subuh tadi.

berjelaga wangi kesat..
aku benci begini, ingin rasanya terpejam dan tidak lagi terbangun dengan bimbang yang melemahkan

aku menelani seteguk demi seteguk hikmah dalam pualam semesta
sampil memejamkan mata, menghela nafasdan lalu kembali melankoli di hari kamis pada pagi-pagi

kata orang Rindu itu indah..
namun bagiku ini menyiksa..

masih tentang bait rindu yang berserakan tiap harinya dilantai-lantai hatiku semakin menumpuk
aku takut dan tidak mau lagi sungguh.

bagaimana jika aku masih begini besok dan beso lagi?
bagimana kalau aku jadi sakit karena terlalu pekat dan erat?

ini masih tentang rindu yang menerka-nerka wajah hingga nyata
lewat aroma, lewat lintasan duka, lewat jelaga nada



Bagaimana ini?

underneath the moon
underneath the stars..

:)

apa kabar..
ini surat untukmu. kau yang selalu disini.. memanjang dan tidak satupun pulih begitu saja..
sampai bosan menceracau tetap saja kau tidak tahu.


apa harus patah sampai tidak tau bagaimana caranya tegak dahulu agar bisa menegaskan warna abu-abu dan segala warna suram yang indah.

Aku merindukanmu dengan sangat.
apa kau merindukanku?
apa kau juga bermimpi tentang ku setiap habis menangis sendirian dan lalu terbangun lagi

Aku merindukanmu dengan logika dan hatiku yang membuncah-buncah
apa kau merindukanku?

aku merindukanmu hingga mataku kepanasan
apa kau merindukanku juga sedemikian?

apa kau merindukanku menari bersama dalam lantunan musik yang beriringan sampai bosanku tak karuan?
aku merindukanmu dengan sejagat nafas yang aku hirup disetiap malam dan fajar datang.
wangi pagi yang sering aku hirup bersamaan.

apa kau merindukanku juga?
jika tidak..bisakah tidak muncul pada segalanya aku?

aku merindukanmu, sampai aku benar-benar sangat tidak mengerti apa yang harus aku katakan..
aku..
apa kau merindukanku?
apa kau juga merindukan senja dipemakaman dengan sekotak teh dan wajah jatuh cinta?

apa kau bahkan mengingatku?
aku.. merindukanmu.kan dengan ingatan mimpi indah dan ingatan yang tidak kuterjemahkan karena kebingungan.

begini saja sudah cukup, seharusnya.
berdansa di sore hari dengan sekotak pizza bersama mayonaise kesukaanmu.. mulut yang sibuk seruputan jus buah dengan gaya hidup terpampang jelas disana menuggu untuk ku eje perlahan " Hiduplah bersamaku, begini saja"

aku,..
apa kau merindukanku?? aku..
benr-benar sangat kelelahan disini...aku sangat kelelahan sampai tidak tau harus berkata apa padamu

aku ingin berdansa disore hari denganmu, sekali saja lagi, sambil melihatimu yang sibuk seruputan dengan sekotak pizza besar dan kemudian sudah.. aku ingin begitu sekali lagi saja..
apa kau bisa merindukanku sekali lagi saja?
aku..benar-benar merindukanmu.

apa yang harus aku laku