Rabu, 02 Oktober 2013

Brownies Duka

pagi-pagi sudah bertemu orang-orang wilayah sekitar dijalan..menyapa dan mencoba tersenyum..tapi herannya, kenapa mereka satupun tidak membalas tersenyum atau membalas sapaanku..?
aku berfikir sambil berjalan lurus saja..yang ada didalam benakku adalah
apa kehidupan terlalu sulit sampai susah sekali tersenyum saja?
yah, dari raut-raut mereka yang kelelahan meski dalam pagi yang buta, mereka seperti tidak tidur berhari-hari..oooh...ya ALLAH..kenapa semakin tidak bersyukur saja aku ini.. aku sibuk mengurusi hal-hal picisan dan patah hatiku yang tidak lagi mereka fikirkan untuk sekedar uang atau makan sehari-hari.

betapa tidak sopannya aku, ketika banyak orang yang menahan diri dari makan apapun yang mereka mau, sedang mereka tidak memiliki apapun untuk ditukarkan..sedang aku..menelan makanan yang tersedia dimejaku setiap hari saja..aku enggan, karena alasan tidak nafsu, makanannya membuatku sesak, aku sangat sakit dihati sampai aku tidak bisa makan apapun..hh TUHAAN..tambahkan rasa syukurku. berikan rasa ikhlas..agar  aku bisa lebih mudah berjalan dan tidak lagi malas sampai terlihat merangkak, sedang aku masih bisa berdiri dan berjalan bahkan berlari secepat apapun yang aku mampu.

Aku tetap meneruskan pagi dengan planning yang ada, membuat kue, Brownies untuk berbuka puasa beberapa orang yang hari ini aku ingin berikan pada mereka...tapi, lagi-lagi aku tidak punya semangat..entah kenapa..ayolah!! harusnya kau membuat Brownies cinta, atau Brownies kegirangan, atau Brownies kasih sayang, atau touching Brownies yang mana siapapun yang memakannnya akan merasa terharu. tapi ini..aku namai Brownies Duka.

konsepnya seperti brownies biasa..hanya saja, aku tambahkan buliran kacang didalamnya, lalu akan aku hiasi dengan dengan keju yang akan aku ukir bentuk luka atau bentuk pagar diatasnya secara acak, filosofinya, aku ingin mereka tau aku sedang terluka, aku hanya ingin dihibur..lalu, kacangnya, aku membuat itu sebagai memori yang harus dinikmati, terlepas dari mereka atau salah satu dari mereka suka atau tidak, yang jelas dengan memori-memori itu, aku tetap saja terluka luar dalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar