Bahkan, untuk hidup yang benar-benar kacau pun, kita harus bersyukur kan?
bagaimana jika tidak bisa bersyukur juga?
kali ini mungkin lebih memfokuskan bagaimana agar tidak iri kepada kehidupan orang lain.. aku ingin jadi rapunzel atau cinderella yang tak pernah memperdulikan apapun yang terjadi pada kehidupan orang lain, belajar memandang yang dibawah dan belajar bagaimana hati ku tersenyum.
jika hidup berpura-pura pula tak akan menjadi satu usulan.
bagaimana meng afirmasikan diri agar baik-baik saja? cukup dengan mengutarakan diri kita bahwa kita adalah orang baik, ada banyak kebaikan yang ada di dalam diri kita. ada banyak hal yang bisa kita lakukan agar dekat dengan syurga..
menulis ini aku benar-benar ingin menangis, tapi juga bingung apa rasanya. aku bahkan belum bertarung tapi sudah merasa kalah..
awalnya merasa diri benar-benar sendirian..aku juga merasa sedikit menyedihkan. banyak tertinggal dan kacau balau. ternyata tidak begitu kacau jika aku membandingkan hidupku dengan orang-orang yang bahkan hidupnya cacat, tak punya atap untuk berlindung dari malam , hujan serta panas yang menyengat setiap siangnya.
aku benar-benar beruntung bukan? kau? juga begitu kan?
nanti, suatu saat jika kalian menemukan tulisan ini..anda termasuk orang yang harusnya bersedih. ada yang mendapat kebanggaan..hanya kebanggaan dengan mengabaikan bahagia sebenarnya, ada yang mendapat bahagia..dengan harus melepas kebanggaannya dengan tak tersisa ambisi.
kau..kau dan kau..termasuk aku.
bagi setiap jiwa yang sedang patah, hilang harapan, terlalu pusing atas dunia yang begitu melelahkan, kelelahan, tak tahu harus apa, bimbang setiap saat, memori yang tak bisa dilupakan dan menyakitkan, hidup yang tak memiliki masa depan meurut kalian, tak ber-ibu, tak ada ayah, sebatang kara, gagal dalam cinta, hidup, prestasi, harta yang meraja, fisik yang tak bisa se indah orang lain, hidup yang banyak hutang dan masalah hingga berantakan, terkadang sesak. penyakit yang entah bisa bagaimana merenggut senyum.
toh, kau..kau..dan kau..trermasuk aku..masih bisa bernafas bukan? masih bisa bernafas.
yah, setidaknya aku tidak begitu banyak lagi meneteskan air mata untuk menulis ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar